Manusia sebagai Homo Conceptus: Ketika Manusia Berkonsep Maka Semua Ada
Thobisa Bria, Lodovino Parera, Fransiskus Turu, Marianus Missa Mahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA Kupang Salah satu persoalan mendasar dalam...
2025
Belajar Menulis dari Perbatasan: Catatan KKN Filsafat UNWIRA di SMPN 1 Silawan
Perbatasan selalu punya cerita. Bukan hanya soal garis imajiner yang memisahkan dua negara tetapi juga tentang anak-anak yang sedang menca...
Ketika Seorang Diktator Diangkat Jadi Pahlawan (Sebuah Satire Tentang Ingatan, Kekuasaan dan Kepalsuan Sejarah)
“Mereka yang melupakan sejarah akan dipaksa untuk menelannya kembali tapi kali ini dalam bentuk upacara.” — Parafrase dari George Santaya...
Budaya dan Positivisme Hukum: Moke di Kabupaten Sikka, Antara Warisan dan Regulasi
Oleh: Kevin Sylton Mahe DPC PMKRI Cabang Kupang, Masyarakat Biasa Maumere Di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, moke bukan sekadar minu...
Second Account dan Krisis Diri: Ketika Dunia Maya Menjadi Cermin yang Retak
Di era hidup yang tak lagi sekadar nyata melainkan juga digital, banyak dari kita mulai menjalani kehidupan ganda. Ada akun utama yang penuh...
Dilema Razia Moke di Sikka: Antara Hukum, Budaya dan Perut Rakyat
Oleh: Engel_Dbr Aktivis PMKRI Dan Anggota Perhimpunan Mahasiswa Sikka (PERMASI KUPANG) Razia minuman keras lokal jenis Moke oleh aparat K...
Ketika Polisi Menakuti Mahasiswa: Luka Kultural dari Negara yang Takut pada Pikiran
Ada momen ketika negara memperlihatkan wajahnya yang paling jujur: bukan lewat pidato pejabat tapi lewat cara aparatnya memperlakukan warga...
Cinta dan Trauma: Mengasihi dalam Luka
Cinta selalu tampak indah dalam lagu dan film, tapi kenyataan sering kali lebih getir. Banyak orang jatuh cinta bukan dari ruang yang utuh m...
Manusia Tidak Pernah Menjadi Dirinya Sendiri: Refleksi tentang Identitas, Tatapan dan Perebutan Diri di Era Sosial Media
“Manusia tidak pernah menjadi dirinya sendiri, melainkan ia merebut dirinya dari orang lain.” Kalimat ini bukan sekadar renungan eksistensi...
MPAB dan Tugas Membebaskan: Membaca Pendidikan PMKRI Lewat Paulo Freire
Minggu lalu, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang menyelenggarakan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) den...
Identitas Virtual: Ketika Eksistensi Ditentukan oleh Notifikasi
Di era digital yang semakin kompleks ini, eksistensi manusia perlahan-lahan bergeser dari ruang fisik ke ruang virtual. Kita tidak lagi seka...
Kekuasaan Sebagai Selfie: Politik Pencitraan dan Kematian Kebenaran
Di zaman ini, seorang pejabat tidak perlu menyelesaikan masalah. Cukup mendekat ke warga, tersenyum, mengangkat tangan dan membiarkan kamera...
Rendu United Raih Prestasi: Juara II Liga Anak Indonesia 2025
Kupang, NTT — Anak-anak dari pelosok Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, membuktikan bahwa mimpi besar bisa lahir dari lapangan kecil. Tim Rendu U...
Kerja Sama Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri: Saat Peran Pemerintah Daerah Belu Dipertanyakan
Pemerintah Kabupaten Belu baru-baru ini menjalin kerja sama dengan PT. Binawan Inti Utama untuk program pelatihan dan penempatan tenaga kerj...
Jika Kita Hidup untuk Mati, Kenapa Harus Terlahir?
Pertanyaan ini bukan untuk menjawab, tapi untuk membuat kita berhenti sejenak dari rutinitas yang membius. Di tengah dunia yang sibuk menguk...
Kenapa Buku Ini Menempel di Pikiran Saya?
Resensi Buku: Filosofi Teras Penulis : Henry Manampiring Penerbit : Kompas Genre : Filsafat praktis, stoisisme modern Link: https://...
Refleksi Kritis: Organisasi Mahasiswa, Masihkah Kau Di Sana?
Ada satu diskusi singkat di grup WhatsApp yang entah kenapa terus menghantui pikiran saya: "Organisasi mahasiswa bukan tempat menyenang...