Kenapa Buku Ini Menempel di Pikiran Saya?


 

Resensi Buku: Filosofi Teras

Penulis: Henry Manampiring
Penerbit: Kompas
Genre: Filsafat praktis, stoisisme modern
Link: https://aff.gramedia.com/s/nPwRRzFsMZ

❝ Kita bukan terganggu oleh apa yang terjadi, tapi oleh bagaimana kita menilai apa yang terjadi. ❞

Kenapa Buku Ini Menempel di Pikiran Saya

Saat pertama membaca Filosofi Teras, saya tidak menyangka buku filsafat bisa terasa hangat, akrab, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ini bukan filsafat yang membuat dahi berkerut, tapi justru membuat napas terasa lebih panjang di tengah hidup yang sempit.

Henry Manampiring menulis buku ini saat sedang mengalami depresi, lalu menemukan jalan damai lewat filsafat Stoik kuno dari tokoh seperti Epictetus, Seneca, dan Marcus Aurelius. Tapi alih-alih menggurui, ia menceritakan dengan bahasa yang ringan, diselipi humor, pengalaman pribadi, dan contoh kekinian—dari orang yang marah di jalan tol sampai urusan patah hati.

Dan itu yang bikin saya membaca ulang buku ini. Karena tiap kali emosi mulai tidak karuan, buku ini seperti punya suara lembut yang bilang:

"Tenang. Apa yang bisa kamu kendalikan? Apa yang tidak bisa?"

Tiga Pelajaran yang Menempel di Diri Saya:

  1. Dikotomi kendali: Ada hal yang bisa kita kendalikan (respon, pikiran, tindakan), dan ada yang tidak (cuaca, omongan orang). Jangan buang energi di tempat yang salah.

  2. Jangan buru-buru menghakimi: Apa yang kita anggap “buruk” sering kali hanya soal sudut pandang. Kita bisa belajar menerima dan menghadapinya lebih bijak.

  3. Hidup itu latihan: Menjadi tenang, sabar, dan bijak itu tidak instan. Tapi bisa dilatih, seperti otot.

Untuk Siapa Buku Ini?

  • Kamu yang cepat panik, mudah kesal, atau sering overthinking.

  • Kamu yang ingin belajar filsafat tapi takut berat dan ribet.

  • Kamu yang ingin hidup lebih tenang, meski dunia tetap gaduh.

Catatan Akhir dari Saya

Filosofi Teras adalah jenis buku yang kamu baca, simpan, lalu buka lagi ketika hidup mulai terasa berantakan. Ia bukan solusi instan, tapi pengingat yang kuat bahwa kebahagiaan bukan soal menghindari masalah—tapi soal bagaimana kita menghadapi dan menilai masalah itu.

Kalau kamu ingin belajar cara berpikir yang membuat hidup lebih jernih dan tidak mudah terseret emosi, buku ini adalah titik awal yang ramah dan menyenangkan.

👉 Beli Sekarang di Gramedia

Link: https://aff.gramedia.com/s/nPwRRzFsMZ

Media ini dijalankan secara independen.

dukung kami lewat donasi sukarela.

Klik untuk donasi
Next Post Previous Post
No Comment
Tambahkan Komentar
comment url